Rabu, 31 Agustus 2016

SMS Bunda : Langkah Nyata Menekan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Assalamu'alaikum sahabat,

Kamu seorang ibu? Atau calon ibu?. Pastinya sudah tahu donk peran seorang ibu. Emm..menjadi ibu bukanlah hal mudah. Saya saja baru memiliki anak 1 masih balita pula. Udah kelimpungan.  Memang segunung beban akan ditanggung perempuan bernama ibu. Mulai urusan paling remeh hingga paling strategis di keluarga. Waktu 24 jam terasa kurang bagi ibu. Karena tanggungjawab ibu ada pada setiap lini kehidupan rumah tangga.

Nah, kali ini sahabat. Aku mau sharing mengenai langkah nyata pemerintah dalam memerangi angka kematian ibu dan bayi yang semakin meninggi. Harapannya dengan program ini, angka tersebut dapat diminimalisir. Kematian ibu disini adalah kematian seorang ibu selama kehamilan hingga 42 hari setelah melahirkan.

Loh? Kok tinggi angka kematian ibu dan bayi?

Berdasarkan survei di lapangan, sebanyak 213 orang ibu meninggal dunia dalam seminggu di Indonesia. Banyak kan? Bisa diketahui ada 30 orang ibu yang meninggal dunia dalam sebulan. Dan tiap satu jam ada satu ibu yang meninggal. Woww..angka yang miris sekali. Sedih ya..

Oleh karena itu, Pemerintah terutama Dinas Kesehatan Jawa Tengah giat-giatnya mepublikasikan dan mempromosi program terbaru mereka. Yang di luncurkan oleh Kementrian Kesehatan. Yaitu SMS Bunda.

Lah, terus SMS Bunda itu apa sih?
SMS Bunda adalah program yang dibentuk dari kerjasama jhpiego (an affiliate of John Hopskin University) dengan Indonesia dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap ibu dan bayi di Indonesia.

Terus, manfaat dari sms bunda apa sih?
- Meningkatkan pengetahuan Ibu seputar kehamilan, melahiran dan perawatan bayi
- Dapat mengetahui tanda bahaya selama hamil dan nifas
- Jika terjadi sesuatu hal. Ibu bisa mencari pertolongan segera mungkin (tepat waktu)
- Berfungsi sebagai pengingat atau alarm untuk jadwal kontrol ibu, bayi dan imunisasi bayi.

Lalu bagaimana caranya agar sahabat mendapatkan manfaat diatas. Caranya gampang. Cukup mendaftarkan no Handphone sahabat ke SMS bunda center. Berikut langkah-langkah registrasi SMS Bunda bersumber dari SMS Bunda Jhpiego :
1. Cara Daftar

2. Langkah-langkah mendaftar

 3. Pendaftaran secara kolektif dan mendaftarkan orang lain

Ternyata mudah lo mendaftar SMS Bunda.  Sahabat, aku sudah daftar. Kalau kamu?
1. Pertama kali mendaftar. Langsung mendapat balasan.

2. Beberapa SMS Bunda yang pernah masuk ke handphoneku

SMS Bunda center akan terus memberikan informasi mengenai ibu dan anak tiap pekannya hingga anak mencapai umur dua tahun. Selama ini, SMS Bunda selalu masuk ke handphoneku setiap hari kamis. Kemungkinan ini karena aku dulu mendaftarnya pada hari kamis juga.

Apa SMS Bunda hanya diperuntukan untuk Ibu-ibu saja? Oh tidak. Sahabat seorang Ayah? Tentu bisa juga mendaftar. Dengan mengisikan informasi waktu kehamilan istrinya.

Perlukah Ayah mendaftar SMS Bunda? Jelas sangat perlu. Agar Ayah bisa menjadi Ayah siaga. Harapannya Ayah akan mengerti kondisi ibu dan hal-hal yang dibutuhkan ibu. Selain itu, Ayah bisa tahu kapan ia harus mengantar Ibu pergi cek kesehatan.

Bagaimana sahabat? SMS Bunda sangat nyata sekali bukan, manfaatnya bagi Ibu dan Bayi. Nah, harapannya informasi mengenai SMS Bunda ini tidak berhenti pada kita saja. Akan tetapi, dapat kita sebarkan kepada siapapun. Agar saudara, teman, tetangga maupun kerabat kita dapat merasakan juga manfaat dari SMS Bunda ini. Sehingga hal-hal yang tidak harus terjadi pada Ibu dan bayi di sekeliling kita, dapat ditangani tepat pada waktunya

Oh iya, untuk lebih jelasnya bisa simak video youtube dari SMS Bunda di bawah ini. Dan informasi mengenai SMS Bunda juga dapat kita akses di sosial media berikut ini.
Fanspage : SMS Bunda
Twitter : @smsbunda
Instagram : @smsbunda




Semoga dengan ini angka kematian Ibu dan Bayi di Indonesia semakin berkurang. Aamiin.

Jumat, 26 Agustus 2016

Applikasi My JNE : Kemudahan dalam satu genggamanku



Assalamu’alaikum sahabat,

Kita pasti sudah tahu bahwa perkembangan dunia digital saat ini semakin hari semakin melesat. Terutama dalam bisnis online. Aku sendiri sebagai pelaku dalam dunia online shop juga merasakan dampak positif dari transaksi online di Indonesia. Ini tidak terlepas dari peran jasa pengiriman. Semua tentunya sepakat. Tanpa jasa pengiriman, online shop tidak mungkin bisa tumbuh.

Ngomong-ngomong mengenai jasa pengiriman, siapa sih yang tidak kenal dengan JNE? Jasa pengiriman paling terpopuler di Indonesia. Di kota tempat tinggalku saja yaitu Semarang. JNE tumbuh 25-30% selama Januari hingga Juli 2016. Woow. Melihat pertumbuhan seperti itu JNE berusaha meningkatkan pelayanan  agar mampu konsisten menjaga kualitas.

Sebelum aku cerita lebih panjang, terlebih dahulu aku mau cerita keseruan ku bersama teman-teman blogger  pada hari Sabtu kemarin. Tepatnya 20 Agustus 2016. Alhamdulillah berkesempatan hadir gathering blogger bersama JNE di Louis Kienne Hotel Jalan A. Yani Semarang. Kalau ditanya senang apa tidak bisa ikut acara itu. Pastinya seneng bangeeet. Sebagai aktivis olshop, aku terbilang akrab dengan JNE sehingga kesempatan emas ini tidak akan aku lewatan. Dalam gathering tentunya akan dihadiri petinggi JNE. Sehingga aku bisa menyampaikan aspirasi dan permasalahan yang selama ini ku alami sebagai pelaku dalam bisnis online. Eh ternyata betul, dalam gathering kali ini dihadiri oleh Bapak Mayland selaku Head Marketing Communication of JNE Jakarta, Bapak Mashudi selaku Head of Marketing of JNE untuk wilayah Semarang dan Ibu Tari selaku Kepala Cabang JNE Semarang. Mereka memaparan all about JNE mulai dari sejarah hingga problem-problemnya beserta solusi yang disajikan oleh JNE.


Sesaat sebelum sesion pertanyaan dimulai. Seorang teman dari komunitas bisnis online mengirimkan pertanyaan. Ceritanya, Ia pernah mengalami kehilangan paket. Di cek ke kantor JNE, paket sudah berstatus terkirim. Namun, penerima belum menerima paket yang dimaksud. Pertanyaannya, mengapa bisa demikian?. Apa tidak ada SOP mengenai pengiriman barang oleh kurir. Alhamdulillah pertanyaan tersebut disambut baik oleh Pak Mayland. Kurang lebih beliau menanggapi seperti ini. Sebenarnya JNE sudah ada SOP mengenai hal ini, jika tidak ada orang dirumah si penerima maka kurir akan menempelkan stiker seperti memo. Contoh,  Saya kurir dr JNE mohon hubungi saya untuk pengambilan paket Anda. Nah.. kejadian-kejadian paket yang hilang seperti itu disebabkan oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalkan kurir yang tidak memperhatikan SOP dengan benar. So, kita bisa mengklaim hal ini, klaim  cukup mudah dilakukan. Asal ada lembar resi pengiriman dan paketan telah diasuransikan.

Selanjutnya dengan mengebu-gebu (memang bawaan aku kalau ngomong seperti itu ya, jangan heran) aku juga mempertanyakan pelayanan personal oleh customer  servis yang kadang kurang ramah. Tapi tidak semua, hanya segelitir orang saja. Biasanya terjadi di counter-counter.  Kalau di kantor cabang aku belum pernah sih. Sebel bangetkan, lagi happy saat akan mengirim orderan. Eh sesampai di ekpedisi dijutekkin.

Nah, ada solusi yang membahagiakan. Pak Mayland menyampaikan kurang lebih sebulan kedepan akan meluncurkan fitur terbaru. fitur tersebut menjadi sarana bagi customer JNE untuk mengkoreksi pelayanannya langsung secara digital melalui aplikasi MyJNE. Misal nih: Kantor JNE kotor dan jorok, jepret langsung difoto saja terus sent to melalui fitur tersebut. Karyawan JNE ada yang gondrong atau jutek. Cuss langsung jepret dan kirim. Jangan lupa tulis lokasinya ya.

Bahagia tidak para aktivis Olshop? Jujur kalau aku, sangat bahagia. Terobosan JNE ini akan membuat jera karyawan atau kurir yang kurang amanah. Emang biasa ya, atasan kadang lebih low profile dari bawahannya. Peristiwa seperti itu sebenarnya bukan salah JNE tapi oknumnya. Apalagi JNE ini milik anak negeri, pure tanpa modal atau saham asing. Dengan begitu kita harus mengapresiasi seluas-luasnya sebagai salah satu produk lokal dibidang jasa pengiriman yang sukses mengepakkan sayapnya hingga ke beberapa negara lain.

Sumber :My JNE

Sebagai penjual di dunia maya, aku terbilang sudah  akrab dengan JNE. Salah satu jasa pengiriman yang sudah aku kenal sejak tahun 2010. Dulu, untuk mengetahui status pengiriman aku harus mendatangi kantor JNE terdekat. Rempong ya. Begitulah kenyataannya. Hingga aku akhirnya beralih cek status pengiriman melalui website. Namun, terkadang koneksi internet lambat sehingga aku tetap saja harus ke kantor JNE. Maklumlah, waktu itu akses internet tidak semudah dan secepat sekarang.
Pengalamanku selama berjualan online, sering kali berhadapan dengan problem itu-itu saja. Seperti selisih mengenai tarif pengiriman dan pelacakan paket pengiriman. Terkadang tarif ongkos kirim yang aku infokan tidak serta merta diterima begitu saja oleh customer. Ada beberapa calon customer yang  tidak percaya biaya tarif (biasanya calon customer yang pertama kali bertransaksi), ada yang menawar tarif pengiriman, ada pula yang tidak  percaya kalau barang telah dikirim. Memang sudah dipahami banyak orang dalam berjualan online tingkat kepercayaan calon customer sangat rendah disebabkan tidak adanya tatap muka selama transaksi berlangsung layaknya di pasar dan toko. Saat itu hal seperti ini menjadi momok dalam berjualan online. Alhamdulillah, JNE ternyata memahami problem yang dihadapi oleh para pembisnis online seperti aku. JNE tidak tinggal diam . JNE pun terus berinovasi dengan mehadirkan aplikasi My JNE ini.



Apa Sih, Aplikasi My JNE?
My JNE merupakan aplikasi mobile yang dikembangkan untuk pengguna smartphone. Aplikasi ini memberikan banyak kemudahan bagi pelanggan JNE dalam bertransaksi maupun mengetahui status pengiriman. Hal terpenting disini adalah dengan menginstall aplikasi My JNE,  aku sebagai pengirim dan customerku sebagai penerima barang tidak perlu lagi berselisih paham mengenai tarif maupun pelacakkan paket pengiriman. Karena aku dan customer bisa mengecek di smartphone masing-masing. Sangat mudah bukan. Nah, kamu sudah install Aplikasi My JNE? Kalau belum, bisa download disini ya.

Konfirmasi pendaftaran via email

Pada aplikasi My JNE, kita akan menemukan kemudahan-kemudahan dalam 4 fitur penting yaitu My Tariff, My Shipment,  My Location dan My COD. Sebelum memanfaatkan fitur-fitur tersebut, lebih baik kita melakukan pendaftaran terlebih dahulu dengan menggunakan email, nomor handphone dan password. Setelah sukses mendaftar, barulah kita mendapatkan konfirmasi pendaftaran melalui email kita. Kemudian klik link  pada email yang telah kita terima. SELESAI. Kita pun bisa maksimal mengunakan aplikasi My JNE. Yuk simak! kemudahan yang diberikan My JNE hanya dalam satu genggaman.

Tampilan Fitur My Tariff

My Tariff
Fitur ini untuk mengecek ongkos kirim yang akan kita bayar nantinya. Kalau aku paling sering melakukan pengiriman ke Kota Pontianak. Karena salah satu Reseller loyalku dari sana. Cukup mudah, aku hanya perlu mengisi kolom ‘From’ dengan mengetik Kota Semarang dan kolom ‘Todengan nama kota tujuan pengiriman barang yaitu pontianak. Oiya, sebagai info aku kan memproduksi perlengkapan tidur mulai bayi hingga dewasa. Tentu aku sering mengirim Bedcover. Tahu sendirikan dimensi Bedcover itu besar sehingga tidak berlaku hitungan ongkos kirim per kg. Sini aku kasi bocoran menghitung rumus dimensinya. Rumusn perhitungan ongkos kirim dengan dimensi adalah (Panjang x Lebar x Tinggi)/ 6000 yang kemudian hasilnya dikalikan dengan tarif ongkos kirim per kg-nya. Dicatat ya, nanti pas ujian Fisika keluar loh.

Tampilan Fitur  My Shipment

My Shipment
Setelah melakukan pengiriman barang ke counter atau kantor JNE terdekat. Kita akan mendapatkan lembar bukti pengiriman yang terdapat nomor resi. Nah, nomor resi inilah yang difungsikan untuk melakukan pelacakan barang kita dengan  memperlihatkan status pengiriman ( Sudah diproses atau belum, posisi barang sudah sampai dimana, infomasi lengkap nama pengirim dan penerima dan lain sebagainya.


Pelacakan bisa dilakukan secara manual dengan memasukan no resi di kolom “Search Air Waybill”. Atau paling mudah dengan mengarahkan kamera pada barcode, kemudian scan barcode yang tertera dilembar bukti pengiriman dan status pengiriman pun akan tampil. Gampang kan? Tidak perlu repot memasukkan 16 digit huruf/nomor resi. Apalagi kalau aku sedang kebanjiran order seperti menjelang lebaran kemarin. Pasti akan memakan waktu mengetik satu persatu nomor resi pengiriman. Sebelumnya barcode hanya digunakan di kantor JNE saja. Dan sekarang kita pun bisa mengunakannya. Yey yey..


My Location
Nah, kalau fitur ini tinggal klik ‘JNE Nearby’ saja. Kita sudah bisa mengetahui keberadaan kantor JNE terdekat dari lokasi kita. Dulu aku mencari lokasi kantor JNE melalui google map dengan mengetikkan nama lokasi yang ingin dicari di kolom pencarian kemudian menelurusi peta. Sekarang tidak perlu lagi, aku cukup klik  ‘JNE Nearby’ di aplikasi maka aku akan langsung ditunjukkan lokasi kantor JNE terdekat. Kemudian tinggal zoom in saja supaya terlihat lebih detail.

Tapi eh tapi. Aku mencoba ‘JNE Nearby’ saat aku sedang menulis artikel ini di RS Roemani Muhammadiyah Semarang. Waktu itu si bujang lagi opname. Sambil menunggu anak tidur, emaknya ngejar deadline dulu. Eh, ternyata tidak ada lokasi JNE yang terlacak. Mungkin memang kantor JNE tidak ada disekitar sini atau yang lain. Jika karena applikasi, aku doakan kedepannya semakin diperbaharui keberadaan lokasi kantor JNE.


My COD
Apa itu My COD? My Cash On Digital. Fitur terbaru berupa media transaksi yang ditawarkan oleh aplikasi My JNE. Aku selaku penjual online dan customerku bisa melakukan transaksi keuangan melalui rekening virtual yang ada di dalam sistem My COD. Disini JNE menjamin keamanan  sebagai mediator transaksi jual beli terpecaya. Maksudnya begini, jadi pembeli yang akan membeli produk bisa melakukan pembayaran  melalui My COD.

My COD menjadi pilihan terbaik bagi pembeli online yang kuatir akan penipuan barang tidak dikirim atau sebaliknya penjual yang kuatir bukti transfer palsu dari pembeli. Mirip seperti pembayaran di marketplace. Dimana penjual online belum bisa mengambil uang dari hasil penjualannya di My COD wallet sebelum barang kiriman atau produk yang dibeli oleh pembeli sampai ke rumah pembeli.

PENTING! Penjual dan pembeli online sudah terdaftar di aplikasi My JNE sebelum menggunakan fitur My COD ini. No handphone harus valid baik pembeli maupun penjual.

Dalam fitur My COD ada beberapa yang harus kita pahami terdahulu.
  •  My COD mengedepankan kejujuran pembeli dan penjual agar proses transaksi berjalan sukses, Jika ada pihak dari pembeli ataupun penjual yang tidak beres maka transaksi otomatis batal atau gagal. Aman kan?
  •  TOP UP adalah memasukan dana kita melalui transfer uang ke rekening JNE (seperti deposit) dan otomatis tersimpan di My COD Wallet kita . Jika melakukan transfer via ATM maka pilih pembayaran vitual account, kemudian masukan jumlah uang yang akan di TOP UP. Pastikan sudah memasukkan kode VA (Virtual Account) sebanyak 16 digit yang ada pada profile kita di My COD Wallet. Dan pastikan pula nama tujuan pengiriman uang atas nama PT. Jalur Nugraha Ekakurir (PT. JNE).
  • My COD Wallet adalah dompet digital bagi pengguna fitur My COD di dalam aplikasi My JNE. Jika My COD Wallet masih kosong, kita bisa TOP UP. Kita juga bisa mencairkan dana dari hasil penjualan online dengan cash out ke rekening pribadi
  • History. Cukup klik Histori kita bisa mengetahui riwayat transaksi dan belanja yang telah kita lakukan
  • Transfer. Cukup klik transfer kita bisa melakukan transfer uang kesesama pengguna My COD.

Wooww…banyak sekali kemudahan yang ditawarkan dari aplikasi My JNE ini. Fitur My COD menurutku paling mengiurkan untuk kelancarkan bisnis onlineku. Semakin mempermudah transaksi penjualanku dan menaikkan tingkat kepercayaan calon customer. Apalagi bagi calon customer yang baru bertandang di Olshopku. Cukup dalam 1 genggamanku, semua kemudahan bisa didapatkan.

Selamat mencoba^^