Rabu, 28 Oktober 2015

Si Betuah Raye dan Grand New Veloz


Ngomong-ngomong mengenai si betuah raye. Mungkin pada binggung ya Betuah raye itu apaan sih?. Betuah raye itu mobil kesayangan Bapakku. Mengapa dipanggil betuah raye?. Awalnya ketidaksengajaan saat pamanku menempel stiker dengan tulisan betuah raye  di kaca depan mobil. Makna kata betuah raye itu sendiri  diambil dari ungkapan-ungkapan  orang melayu yang menyatakan  kabar baik atau keberuntungan seseorang yang mustahil untuk di dapat atau terjadi. 

(Si Betuah Raye dalam sperjalanan ke pelosok kalimantan)

Kembali ke mobil kesayangan Bapak. Pastinya nggak ada yang nggak kenal mobil satu ini. AVANZA. Siapa sih yang nggak tau, siapa sih yang nggak pernah lihat ini mobil. Seperti banyak dikatakan orang bahwa Avanza mobil sejuta umat. Coba deh diamati di jalan-jalan. Mobil apa yang sering kamu jumpai?. Pastinya ya Avanza. Nah Avanza kesayangan Ayahku dibeli pada tahun 2006 hingga sekarang mobil ini tetap perawan. Panggilan khusus dari temen-temen Ayah untuk mobil kesayangannya. Loh sudah 9 tahun pemakaian masih dibilang perawan??. Iya donk, mana nggak perawan. Sampai-sampai beberapa bagian interior masih rapi dengan sampul plastik asli dari dealer. Jok kursi masih asli dan semuanya ori dari pabrik. Selain karena Bapak orangnya awetan dan primpen sama barang. Mobil produksi Toyota ini juga terkenal berkualitas dan mesin yang tangguh. Jadi yaa.. pantesan temen-temen bapak menyebutnya perawan. Padahal mobil itu sudah melalang buana melintasi hutan di Kalimantan. Tepatnya di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

Kapan hari Mamak (ibukku) berencana akan menjual si Betuah raye dengan alasan yang tidak begitu mendesak. Orang yang menawar dan minat tidak sedikit. Maklumlah kondisi mobil terbilang very good untuk ukuran mobil dengan umur segitu. Lagi-lagi Bapak antara mau dan nggak menjual mobilnya. Beberat hati untuk berpisah dengan si Betuah raye. Karena sayangnya pake banget sih. Aku menyarankan dijual aja selagi mobil itu masih bisa dijual dengan harga tinggi. Tapi ternyata Mamak punya ide lain untuk mencari jalan tengah dengan menawarkannya kepada adek dan adek iparku yang kebetulan juga lagi hunting mobil. Maksudnya biar bisa terjual namun tetep bisa dijenguk kalau pas ke Pontianak (arcch…tepuk jidat deh dengan ide Mamak). Ya mana adekku mau. Pastinya nanti kalau akan memodifikasi tidak akan luput dari komentar dan kritik apalagi klo modifikasinya gak cocok sama bapak (maklumlah adek iparku pengennya mobil yang lebih sporty). Oh bisa berabe. Eh tau nggak, ini mamak ku sampe ngambek lo sama adek. Adek menolak mengambil alih kepemilikan mobil. Sebenarnya adek iparku ngakuin sih kalau si Betuah raye itu kondisinya okey banget. Selain membutuhkan mobil yang tangguh untuk aktivitas proyeknya yang sering ke pelosok desa di Kalimantan barat (Taukan gimana rumitnya jalan-jalan di pedesaaan Kalimantan). Adek ipar kurang suka dengan interior si Betuah raye yang berwarna lembut.  

Kemudian aku sebagai orang dengan  jalur tengah. Berusaha memberikan solusi. Aku pikir Bapak yang sayang banget sama si Betuah raye, Mamak berniat menjual tapi alasannya tidak terlalu mendesak dan Adek berserta Adek ipar pengen mobil yang tampilannya sporty dan stylish.


Nah… solusinya cuma ada pada GrandNew Veloz  yaitu mobil dengan exterior dan interior stylish dan trendy lifestyle. Mungkin buat Mamak jangan dijual dulu deh mobilnya, kasian juga Bapak barang yang dicintai akan berpindah tangan. Untuk Adek ipar Grand New Veloz cocok buatmu yang mupeng sama yang gagah, yang sporty, yang ketangguhanya terbukti  lebih dari si Betuah Raye karena sudah terbarukan. Dan dengan adek membeli Grand New Veloz mamak  juga bisa merasakan sensasi mobil dengan tampilan dan model yang terbaru. Berikut 10 alasan mengapa harus memilih GrandNew Veloz :

(Grand New Veloz)

1.    Mobil untuk keluarga stylish ini irit bahan bakar, after sales service yang bagus dan nilai jual kembali yang relatif lebih tinggi dari pesaingnya.  

2. Tampilan exterior Grand New Veloz yang sporty nan gagah mampu meningkatkan kepercayaan diri. Baik dalam mendukung lifestyle maupun menerjang perjalanan yang sukar sekalipun sehingga menjawab kebutuhan adek iparku. Pelek Veloz  memiliki corak machining. Sebagai varian paling mahal, Veloz dipasangi backdoor garnish dan lampu belakang model smoke color.
                                                       (Exterior Grand New Veloz)

3.    Bagian interior Grand New Veloz lebih gelap (dark gray) menampilkan aura sporty sekaligus kemewahan sebuah MPV.

4.   Dilengkapi fitur untuk mengatur posisi ketinggian setir (tilt steering) sesuai selera kita, sehingga membuat nyaman saat mengemudi. Lingkar kemudi dibalut berbahan kulit yang menambah nuansa mewah.

5.       Selama perjalanan kita akan mendapatkan hiburan dengan hadirnya system audio baru DVD USB Aux Bluetooth untuk  Veloz 1.5. Selain itu terdapat kontrol audio di bagian lingkar kemudi Grand New Veloz 1.5. sehingga tidak perlu rempong untuk memutar volume atau channel radio, tinggal memencet tombol di sisi kanan setir.

(Interior yang sporty dan stylish)

6.       More Comfortable Seat dan 3-Point Seat Belt for Center Passenger. Memberikan kenyamanan dan perlindungan maksimal bagi keselamatan penumpang dibagian tengah.

7.       Grand New Veloz memberikan kita kemudahan saat parkir karena sudah dilengkapi kamera parkir. Yang biasa terdapat pada mobil-mobil mewah lainnya.
 (Veloz tampak belakang)



8.       New Fog Lamp Garnish.  Grand New Veloz  memiliki lampu kabut yang kece.

9.       New Rear Reflector yang efektif memantulkan cahaya saat perjalanan di malam hari. Desain gaya  dan mengutamakan kepentingan keselamatan.

10.   Terakhir  mengenai harga. Kisaran harga Grand New Veloz  Rp. 204 juta hingga Rp. 226 juta. Harga Grand New Veloz terbilang lebih murah jika dibandingkan dengan hadirnya fitur-fitur yang umum ada pada mobil mewah dengan harga selangit.

Sumber :
http://www.toyota.astra.co.id/product/avanza-veloz/#performance
http://www.astra-toyota.com/2011/11/interior-toyota-all-new-avanza-veloz.html?m=1
http://m.kompas.com/otomotif/read/2015/08/12/1246000/Bingung.Pilih.Avanza.atau


Avanza Veloz Blog Competition 2015

Senin, 05 Oktober 2015

Piknik Ilmiah ala mahasiswa ITP

PIKNIK. Apa yang terlintas oleh kita saat mendengar kata tersebut?.  Tentunya sistem otak kita akan memberikan  signal positif  yang spontan mengambarkan kebahagiaan dan kesenangan.  Begitulah kata piknik terekam dalam alam bawah sadar sehingga memberikan energi positif pada jiwa kita. Jadi, tidak terlalu berlebihan jika piknik dikatakan sebagai langkah kecil untuk mengembangkan diri menjadi pribadi positif. Pribadi positif bermula dari akal yang sehat.  Dr. Ibrahim Elfiky dalam bukunya “Terapi Berfikir Positif” mengungkapkan akal memiliki kekuatan untuk menambahkan persoalan menjadi rumit (membesar-besarkan masalah) dan juga dapat mengurangi persoalan hingga habis. Semua bergantung pada bagaimana kita mengelola apa yang ditangkap oleh akal dan kemudian direkam oleh alam bawah sadar kita.

Namun, apabila akal selalu terpapar oleh rutinitas yang sama dengan cara yang sama sepanjang waktu tanpa perubahan maka akan membuat alam bawah sadar mengirim informasi yang sama tiap waktunya sehingga meresponnya  sebagai sesuatu yang membosankan. Kebosanan dapat menimbulkan depresi dan silent stress yang kadang tidak kita sadari. Hal sederhana seperti piknik inilah salah satu contoh yang bisa kita aplikasikan, untuk memberikan suntikan positif pada jiwa kita. Dimana piknik akan menjadi obat atas kebosanan sehingga diri kita bisa berkembang menjadi pribadi yang lebih positif.

Nah..ngomong masalah piknik yang membawa energy positif. Kali ini saya ingin berbagi pengalaman saya semasa masih menjadi mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan UGM. Sebut saja “Piknik Ilmiah Ala ITP". Yang mana piknik ilmiah ini memberikan kami energy positif untuk menghadapi persiapan penelitian tesis di semester selanjutnya. Si tesis yang manis semanis gula  jika sudah dibukukan tapi terkadang seasin garam saat proses penyelesaian.

Teringat saat itu memasuki semester dua, datang berita gembira penyegar dahaga dari bapak Kaprodi Tercinta DR. Yudi Pranoto. Beliau mengabarkan akan merealisasikan Field Trip ke Thailand di akhir semester dua. Wahh…kami semua menyambut bahagia kabar tersebut. Iyah..pada dasarnya sih itu perjalanan untuk menuntut ilmu. Tapi anak-anak ITP memudarkan kata menuntut  ilmu, malah yang ada hanya piknik seru, piknik sekelas, piknik keluar negeri. Horeee…

Setelah jungkir balik mengejar deadline presentasi-presentasi tanpa henti, tugas-tugas makalah, UTS dan UAS dimana ada yang mulai belajar  dari 2 bulan sebelumnya sampe ada yang mengandalkan jurus jitu SKS (sistem kebut semalam). Akhirnya tiba saatnya melepas lelah sejenak untuk pergi menginjak negeri tetangga.

Di bis pada narsis, diriku mungkin lagi mandi (miscom itu bikin rempong)

Perjalanan kami pun dimulai, berangkat dari Yogyakarta menggunakan bis menuju bandara Djuanda, Sidoarjo-Jawa Timur. Oh..kalau ingat bis mesti paling ingatnya sama daku. Siapa lagi kalau bukan diriku penyebab terlambatnya keberangkatan bis. Sampe-sampe yang lain sudah mulai keluar tanduk (hihi,,maafkan daku ya. miscom soal jam, dengernya jam 8. Eh ternyata jam 7 kurang malah keberangkatnya). Bayangin supir bis bahkan sudah bertaring. Saat itu taksi kami baru hendak berangkat, diriku dan temen-temen (Ayu, Mbak Afri dan Mas Ardi) ikut ketiban batu keterlambatan. Mas Ardi dengan sigap memohon pada supir taksi untuk mempercepat laju taksi. Sesampainya di tempat yang di janjikan. Oh no,  kami ditinggal oleh bis dengan penuh emosi. Panik, tegang dan harus mengambil keputusan cepat serta nekat. Nekatnya taksi yang kami tumpangi harus melaju melewati batas normal kecepatan taksi-taksi pada umumnya (Sumpah kerasa seperti di film-film balapan). Bagaimana tidak?, bis sudah memasuki daerah Klaten sedangkan taksi kami masih di Yogya. Mau gak mau, pak sopir menginjak gas mobilnya gak nanggung-nanggung (Minta ampun,  bulu roma bahkan gak turun-turun dah). Alhamdulillah manuver pak supir taksi yang keren itu membuahkan hasil. Kami bisa menyalip Bis dan berhenti tepat di depannya. Kata temen-temen saat itu Mbah Gun orang yang paling terkontrol emosinya dan calon misua yang paling cemas (hihi..).

Tidak berhenti di situ saja, ternyata oh ternyata kami sekelas harus ngegembel di Bandara Djuanda. Dikarenakan pesawat yang akan kami tumpangi berangkatnya besok pagi.

Lesehan di Bandara Djuanda




Detik-detik keberangkat. Pertama kali keluar negeri, jadi harus narsis dimana pun berada.


Sesampai di atas bandara Bangkok Suvarnabhumi. Tiba – tiba Ayu berseloroh “wahh…bandaranya kayak ulat bulu”. Aduh tepuk jidat deh. Imajinasi Ayu mulai melalang buana. Tapi kalau di amatin emang kayak ulat gitu (sayang tidak diperbolehkan aktifin HP saat itu, jadi gak terdokumentasi deh).


Ndesonya mulai kambuh semenjak menginjakkan kaki di bandara Thailan Bangkok

Nah, ini yang namanya piknik ilmiah ala ITP. Menyelam di kolam piknik sambil minum  air ilmu. Jadi menuntut ilmunya cuma sambilan. Hehe.. (versi diriku tentunya).




Di Universitas Kasetsart. Universitas terbaik di Bidang Teknologi Pertanian di Thailand. Lihat aja di sebelah Gedung belajar mahasiswa ada pabrik pengolahan makanan modern. Salah satunya pengolahan permen asam jawa (sebutan di Indonesia), biskuit dan sebagainya. Incip-incip ala Pak Bondan.


Di perkebunan Universita Kasetsart. 

Produk unggulannya adalah jagung rebus dan susu jagung. 

Sumpah dah, susu jagungnya wueenaakk. Fresh, tanpa pengawet dan tanpa gula. Terbukti. soalnya diriku beli 2 botol buat di minum di hotel. Eh sesampai di hotel menjelang malam. Susu jagung tercinta sudah berbau dan harus kurelakan pada tong sampah. Hikz..(lebay..)

Piknik ke perusahaan terkemuka Caroen Phokpan (CP) pengolahan ayam seperti ayam beku, sosis, nugget dan sebagainya. Produknya banyak kita jumpai di Indonesia. Selain itu, kami juga diperlihatkan metode penyembelihan dengan memegang prinsip kehalalan secara islam. Sayangnya tidak diperbolehkan mengambil foto saat di ruang proses pengolahan.


Selanjutnya piknik ke tempat-tempat wisata di Bangkok. Ke kuil dan ke Grand Palace.



Berbelanja ke pasar trandisional Bangkok dan naik tuk-tuk alias transportasi trandisional. Pasar Chatuchak. Nah disinilah tiga dara kesasar. Gak tau arah jalan pulang. Di cari orang sak hotel. Untung punya nasib. Kami tiga dara bertemu dengan mahasiswa asal Indonesia yang sedang studi di Thailand. Akhirnya kami di beri arahan menuju hotel. Kasus lagiii.

Inilah gaya-gaya yang tak terdefinisikan :


Kalau mau tau si pembuat onar keterlambatan bis, itu tu yang pake pink-pink. hehe..

Sangat merindukan masa-masa itu. Semoga kedepannya akan diadakan piknik reuni ala alumni. Mungkin tidak perlu keluar negeri selain ongkosnya yang lumayan. Rempong juga kalau bawa anak. Ngampangnya dan alternatif  piknik yang gak kalah seru yaitu bisa piknik ke Bogor. Selain dekat, murah, dan tempat wisata yang bertengger disana gak kalah keren lo. Yuk.. liburan ke Bogor. Kota seribu nuansa.


Tulisan ini diikutsertakan dalam "Lomba Blog Piknik Itu Penting” yang di dukung oleh Hotel Padjadjaran Suites Hotel.






Jumat, 02 Oktober 2015

Pentingnya Berbagi Cinta dan Berbagi Manfaat


Hari yang mendung mengiringi kepulanganku bersama suamiku  dari kota Ponorogo menuju Yogyakarta. Alhamdulillah,  kami telah selesai menunaikan kewajiban kami sebagai sesama muslim, yaitu menghadiri pernikahan salah seorang sahabat karib suamiku. Tanpa disengaja waktu kedatangan kami ke stasiun tepat sekali dengan jadwal keberangkatan kereta Madiun Jaya dengan tujuan akhir Yogyakarta. Padahal sebelumnya sudah pasrah akan naik bis jika tidak ada kereta menuju Yogya (karena pada dasarnya kami tidak mengetahui lokasi terminal). Alhamdulillah Allah maha baik, memudahkan langkah kami untuk pulang.

Di kereta api, sembari mengisi waktu. Aku membaca buku dan suamiku berkutat dengan laptopnya.
Aku mendapatkan beberapa  ungkapan bijak dari filsafat kuno mengatakan “ Jika anda mendapatkan rumah sebagai tempat tinggal, anda beruntung. Jika anda mendapatkan sesuatu yang bisa menopang hidup, anda cerdik. Jika anda mendapatkan orang-orang yang bisa hidup bersama dengan saling berbagi cinta, anda bahagia. Jika anda memiliki semua itu, bearti anda orang yang paling bahagia”

Namun, kebanyakan kita tidak menyadari bahwa kita lebih sering melakukan hal-hal yang membuat kita menjauh dari kebahagiaan itu. Seperti halnya gaya hidup orang modern zaman sekarang yang sudah terbiasa memiliki pekerjaan jauh dari tempat tinggalnya dan keluarga. Disamping, itu diiringi dengan rutinitas negatif.  Apa rutinitas negatif itu? yaitu melakukan hal yang sama dengan cara yang sama sepanjang waktu tanpa perubahan. Contoh : bangun tidur, minum kopi, sarapan, lalu berangkat kerja, pulang dan tidur. besoknya seperti itu lagi. Aktivitas ini selalu dilakukan setiap hari. Begitu pula setelah pulang dari kerja, ia melakukan hal yang sama. Begitulah ia berkutat dengan rutinitas tersebut hingga hidupnya terasa tak bermakna.

Selain itu, seseorang akan merasa hidupnya tak bermakna manakala rutinitasnya hanya ditujukan untuk  diri dan keluarganya saja. Contohnya orang-orang yang berkerja hanya bertujuan untuk kesejahteraa hidupnya saja, ia berpikir dengan bekerja membanting tulang dan dengan keterbatasan kebersamaan dengan keluarga asal berpenghasilan lebih besar akan lebih membahagiakan. Padahal kebahagian itu bukan sekedar segala kebutuhan jasmani terpenuhi akan tetapi kebutuhan abstrak seperti cinta , komunikasi langsung, bercanda, dan bertatap muka jauh lebih berharga.

Dalam sistem otak, pikiran terprogram secara langsung dengan kebahagian seseorang. Saat pikiran dari otak hanya digunakan untuk melakukan hal-hal yang sama dan tanpa ada manfaat untuk orang lain. Maka otak memprogram hal itu dan itu saja. Sehingga hati dan pikiran akan menyimpulkan bahwa itu sesuatu yang membosankan.
Seperti hadist Rasulullah:
"Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lainnya."(HR. Ahmad)

So, untuk kamu-kamu yang akan atau sudah berstatus ibu RT (rumah tangga), tentukan tujuan dari rutinitasmu dan apapun yang kamu kerjakan itu adalah  bermanfaat bagi orang lain dan membahagiakan orang lain yaitu khususnya suami dan anak-anakmu. Dan jangan lupakan juga, aktivitas sambilan lainnya.  seperti berorganisasi dan menuntut ilmu. Berorganisasi membuat diri lebih merasa bermanfaat diiringi dengan bersosialisasi. Memuntut ilmu membuat otak berkembang dan pikiran elastis alias tidak kaku. Sehingga jika ada sesuatu yang tidak menyenangkan dalam kehidupan. Kita tidak spontan merespons hal tersebut sebagai suatu yang menyedihkan atau ketidaknyamanan tapi dengan ilmu bisa disikapi dengan harapan  bahwa hal tersebut tetap ada manfaatnya.

Alhamdulillah kami tiba di yogya dengan selamat dan berbekal makna.
semoga tulisan ini selalu mengingatkanku akan pentingnya berbagi cinta dan berbagi manfaat dikemudian hari.

Jika ada yang kurang berkenan, mohon maaf kami haturkan 
semoga bermanfaat

Kamis, 01 Oktober 2015

Cerpen : Rahasia Tuhan



Air mataku tidak hentinya mengalir, saat langkahku terhenti di depan gedung GSP (Ghra Sabha Pramana) Universitas Gajah Mada. Tempat berlangsungnya acara wisuda yang akan segera dimulai.
“Mengapa kamu menangis ganis?”
“aku menangis karena hari ini adalah hari puncak ku melepas tangis kebahagiaan dimana selama ini hanya ada tangis kebencian dan kemarahan”
“what?maksudmu “
“ya,,Rieke, aku berharap setelah hari ini maka hari-hariku selanjutnya adalah hari-hari keikhlasan, kebahagian, kesyukuran dan terlepas dari kebencian serta kemarahan yg mendarah daging”
“aku semakin tidak mengerti Ganis,,”
“suatu saat nanti akan kuceritakan padamu. Ayo.. kita segera masuk, air mataku sudah tidak sabar menetes di dalam gedung itu.”
Wisudapun usai, dan Ganis telah meraih  gelar master dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada dengan IPK sempurna yaitu 4 .

***
“Bagaimana persiapan pernikahanmu Ganis?, kapan kau akan ke Pontianak?” Rieke bertanya sembari menyeruput  susu mix orange di sebuah warung susu sapi segar  yang menyediakan bebagai varian susu sapi yang dikombinasikan dengan buah-buahan segar yang berada di bawah kaki gunung Merapi.
“kata ibuku sudah 80%, insyaAllah minggu depan aku akan pulang” jawab Ganis.
“oia, aku masih penasaran dengan airmatamu menjelang kita diwisuda, ada apa dengan masa lalumu jika kau tidak keberatan ceritakan padaku?”.
Mendengar pertanyaan Rieke, Ganis tersenyum dan kemudian menceritakannya.
Dulu saat aku duduk dibangku SMA,  aku  berkenalan dengan siswa laki-laki dari SMA berbeda. Falid namanya, dari perkenalan itu sampai beberapa waktu berjalan akhirnya kami semakin dekat dan bisa disebut berpacaran. Aku yang saat itu baru pertama kali mengenal pacaran merasa bahagia karena merasa sudah menjadi perempuan dewasa yang memiliki pasangan. Akan tetapi, Falid itu bukan laki-laki yang baik. Saat aku telah mencurahkan kepercayaanku padanya. Saat itupula dia memanfaatkannya. Dalam suatu perjalanan, kami berhadapan dengan hujan deras. Falid mengajak berteduh dirumahnya. Aku pun mengiyakan karena aku mengira ada orangtua Falid disana. Akhirnya musibah buruk itupun terjadi. Ternyata rumah Falid itu kosong hanya ada Falid dan sepupunya dari Semarang. Orang tua Falid keluar kota karena ada acara keluarga. Disanalah Falid merenggut kehormatanku hingga  aku tidak sadarkan diri. Saat aku mulai sadar, aku seperti  melihat laki-laki selain Falid dihadapanku tapi  pandanganku kembali gelap.
Kemudian aku sadar dan berlari keluar dari rumah itu dengan deraian air mata. Aku terus berlari secepat yang aku mampu hingga  tanpa sadar sudah berada di tengah jembatan sungai Kapuas, Seperti kamu ketahui sungai Kapuas itu sungai terpanjang di pulau Kalimantan dan memiliki kedalaman yang dapat merengut nyawa siapapun . Hampir saja aku akan mengakhiri hidupku saat itu. Untunglah tiba-tiba ada sahabatku yang kebetulan melintasi jembatan sungai Kapuas dan langsung menghentikan langkahku untuk terjun. Tidak berhenti disitu saja usahaku untuk terjun ke sungai itu. Beberapa bulan kemudian ternyata aku hamil. Semua orang membicarakanku menganggap aku melakukan perbuatan terlarang atas dasar suka sama suka. Syukurlah aku membatalkan niatku karena terharu dengan ketabahan kedua orangtuaku yang selalu menguatkanku dan menerimaku. Hingga akhirnya aku melahirkan dan menitipkan anakku pada ibuku. Sebulan setelah melahirkan akupun langsung keluar kota untuk meneruskan studiku. Dalam benakku saat itu tertanam, tidak akan aku biarkan dia yang menyakitiku tertawa dengan ketepurukanku. Akan aku tunjukkan bahwa aku bukan wanita lemah. Aku kuatkan azamku dan berpasrah pada Tuhanku.  Mulai saat itulah, hidup baruku dimulai. Dimana dikota itu tidak ada yang mengerti masalaluku. Akhirnya aku menyelesaikan studiku sebagai yang tercepat dengan nilai summacumlaude dan menerima beasiswa untuk melanjutkan ke Strata 2. Selama masa studi baik S1 maupun S2  aku selalu aktif dalam organisasi kerohanian islam, komunitas peduli perempuan hingga aku membanggun organisasi pemulihan psikologis korban pelecehan dan pemerkosaan. Namun, semua itu masih terselimuti kebencian, amarah, dendam dengan kejadian buruk itu.

Ganis : “Begitulah masa kelamku Rieke
Rieke :Subhanallah,, tidak ku sangka kau wanita hebat. Hanya satu kata yang tepat untukmu –Bangga-“
Ganis : “Maksudmu? Mengapa bangga?
Rieke : “Aku merasa sangat bangga memiliki sahabat sepertimu. Kuat, kokoh, dan cerdas sepertimu
Oia, apa kau sudah menceritakan ini kepada Banyu.
Ganis : “Aku sudah menceritakan padanya bahwa aku korban pemerkosaan dan mempunyai anak
Rieke : “Apa responnya?”
Ganis : “Dia menjawab ringan,katanya itu bukan masalah baginya”
Rieke : “Wahh...dia keren sekali. Sudah sholeh, smart, tampan, muda, kaya dan baik pula. Beruntung kau mendapatkanya.

***

Pernikahan berlangsung meriah. Keluarga ganis banyak yang menggungkapkan wajah Airal mirip Banyu. Banyu senang mendengar calon anak tirinya mirip ia. Dan Ganis hanya ikut tersenyum bahagia. Kemudian kebahagian itu sesaat padam saat mata ganis tertuju akan kehadiran seorang pria yang menggenakan baju merah mendekati pelaminan.
“Kau mengenal orang yang memakai baju merah itu”? tanya ganis dengan tatapan tajam kepada Banyu, karena ganis tidak merasa mengundangnya.
“ Ya, dia sepupuku Falid. Ada apa ganis?” Banyu balik bertanya. Ganis terdiam dan terpaku. Namun, Kemarahan yang hendak muncul itu luntur saat Ganis beristigfar dalam keikhlasan yang  menyirami hati Ganis. Sepenggal alasan keikhlasan membuatnya kembali tersenyum  dan mengenggam erat tangan Banyu. Belum tuntas keheranan Banyu terhadap ekspresi wajah ganis barusan. Falid mendekat dan mengucapkan selamat.
Falid: “selamat atas pernikahanmu Banyu, Anis yang kau cari kepenjuru dunia akhirnya kau temukan juga”.  
Banyu: “ apa???” Falid tersenyum pada Ganis, namun Ganis hanya terpaku. Banyu tersadar akan rahasia tuhan. Ternyata Anis yg ia cari adalah Ganis Wijadmoko yang sekarang telah menjadi istrinya. 

***
Malam pertama tak ada lelap, masalalupun terungkap. Orang yang selama ini samar dalam ingatanya di waktu itu ternyata ia adalah laki laki yang beberapa jam lalu menikahinya. Banyu mengakui, apa yang ia perbuat. Tapi semata-mata saat itu ia terusik dengan kata-kata Falid yang mengejeknya sebagai laki-laki bantat alias banci. Disamping itu, Banyu depresi karena sedang menghindar dari persidangan atas perceraian orangtuanya. Entah setan mana yang hinggap sehingga ia merubah menjadi biadap. Sungguh sejak kejadian dimasa-masa liburan semester  dirumah sepupunya itu menjadi penyesalan yang tidak pernah berakhir hingga detik ini.
Banyu : “aku mencarimu kemana-mana hingga aku menerima beasiswa. Saat itu bertanya asal usulmu bahkan aku pergi ke SMA mu, tapi tak kutemukan jejakmu hingga rasa putus asa itu muncul genap usiaku yang ke 30.  Akhirnya akupun akan menikah dengan seseorang yang dulunya pernah menjadi korban, setidaknya bisa membuatku sedikit lega. Tapi tak ku sangka ternyata kau adalah Anis. Ditiap doa aku selalu berharap  Allah menjadikan Anis  yang tak kukenal itu menjadi istriku  agar terbayar rasa penyesalan yang menghantuiku. Allah Maha Besar atas KuasaNya, doa itu terkabulkan. (Banyu menarik nafas) ku harap kau tidak membenciku dan menerimaku sebagai suamimu. Aku hanya manusia naif yang berusaha menjadi lebih baik dan baik sebagai muslim. Semua itu terngantung padamu, jika kau tidak meginginkanku sebagai suamimu, dengan berat hati aku rela menceraikanmu saat ini juga. Jika itu membuatmu lebih baik. Maafkan aku Ganis istriku.
Ganis hanya terdiam dan bersegera bermunajat hingga azan subuh berkumandang. Banyu bersabar dengan kebisuan Ganis dan terus menerus membaca ayat-ayat  Al quran tanpa terasa belasan juz selesai ia baca dan ia tutup dengan tahajud dan witir.

Setelah dhuha, Ganis mengajak Banyu ke jembatan Sungai Kapuas  yang berjarak  1 km dari rumahnya, mereka berhenti tepat ditengah-tengah jembatan. Mereka turun dari mobil, berbegegas Banyu mendekati Ganis dan mengenggam lembut tangannya. Sesaat kemudian Ganis melepaskan genggaman Banyu dan mendekat ke tepi jembatan. Banyu kaget, terlintas dalam pikiran Banyu hal-hal tak masuk akal  akan dilakukan Ganis.

Dengan sedikit teriak, Banyu : apa yang akan kalau lakukan??? (Banyu berlari ke arah Ganis, bepikir Ganis akan terjun ke sungai karena kebenaran itu. Banyu memeluk ganis dari belakang).
Banyu : “Sebesar inikah kebencianmu padaku, hingga harus sebanding dengan nyawamu” Air mata Banyu tak terasa telah berderasi membasahi jilbab Ganis.

Kata-kata mengalir dari bibir Ganis : “Sungai ini dulunya adalah tempat terakhir yg ingin aku lihat, saat itu hanya ada kata mati dalam benakku setelah kejadian itu. Seakan dunia dan seisinya sudah tak ada harganya bagiku lantas untuk apa aku hidup. Syukurlah seorang sahabat menghentikanku. Dan Seperti matahari, saat itu aku mengagap kau penyinar kehidupanku yang telah lama gelap membuta. Namun sesaat, matahari itu menjadi gerhana tertutup oleh bulan. Tapi sekarang bulan telah beredar kembali pada porosnya, Dan tahu kah kau matahari itu kembali menyinariku (tangan Ganis kemudian mendekap erat tangan Banyu yang sedang melingkari tubuhnya dari belakang). Hanya sepenggal alasan keikhlasanlah aku tersadar akan rahasia Tuhan. Aku patuh dan tunduk atas kehendakNya. Karena aku yakin, kehendakNya yang tak teraba olehku adalah hadiah terindah yang dijanjikanNya  atas ujian itu. Tahukan kau apakah kehendakNya itu? Yah..menjadikan aku sebagai istrimu. Aku mencintaimu suamiku. Masa lalu itu biarlah waktu yang telah berlalu yang berhak menyimpannya. Kau adalah masa depanku, hidup baruku, dan kau sebaik-baik rejeki yang Allah anugerahkan padaku. Bukankah mendapatkan suami sholeh adalah salah satu rejeki mulia bagi seorang perempuan. (sembari mencium kepala ganis yang saat itu sedang tersenyum, air mata banyu mengalir dalam haru).


Sumber Foto : www.gambaru.me