Bro Ahok: Iya jeng, emang napa?
Jeng Risma: sukses yach..(*smile)
Bro Ahok : Lah..ko malah sukses?
Bukannya loe malah menutup lokalisasi.
Jeng Risma : iya emang, kan gue
sengaja gulung tikar ni. Moga aja loe sukses gulung tikar kayak gue
Bro Ahok: iihh,, gue kan belum
buka kok dah di doain tutup sih.
Jeng Risma: Aduh bro,, loe tu gak
tahu apa pura-pura gak tahu ya? Di Jakarta kan dulu sudah ada tu yang namanya
lokalisasi. Trus ditutup sama Senior loe. Gue orang Surabaya aja tahu. Eh lupa
loe kan bukan orang jakarte ya. Pantesan lo gak eman sama tu kota
Bro Ahok : Sebenarnya gue mau
buka tu lokalisasi untuk memusatkan aktivitas prostitusi di satu tempat. Biar
nggak berceceran kemana-mana gitu atau kayak tren sekarang via online.
Jeng Risma: Hohoho…bisa dibilang
ide loe cemerlang. Cemerlang untuk menyuburkan perbuatan maksiat. Gue Tanya
nih. Emang loe bisa mastiin dengan pembukaan lokalisasi baru menyelesaikan
masalah?. Bisa mastiin prostitusi di area pemukiman warga bisa hilang?. Para
psk itu udah semakin dicerdaskan oleh keberadaan internet. Lah..buat apa mereka
rempong masuk ke kampong lokalisasi dan harus bayar pajak serta dapat potongan
dari murcikari. Mending online lah. Hasil bisa lebih besar dan gak pake target/perhari.
Sak mampu ae lagian bisa lebih bebas.
Bro Ahok : Hey jeng, seperti orang
mau bab. Kalau nggak dipusatkan pada satu tempat maka bisa berabe dan merusak
bukan.
Jeng Risma : Hey..hey.. ini bukan
bab yang tiap hari alamiah harus dikeluarkan. Ini sex, bukan masalah
dikeluarkan atau tidak tapi ini masalah nafsu. Bab gak perlu nafsu untuk
mengeluarkannya tapi kebutuhan untuk
sehat dengan mengeluarkanya. Lah tu sex, control nafsu yang menjadi peran demi
tercipta kesehatan. Bukan malah loe buka ladang
nafsu bro. Trus loe panen tuh hiv dan penyakit kelamin lainnya.
Jeng Risma lagi : Kita ni kan
sama2 punya kendali ni bro, walau gue gak setinggi lo sih. Tapi gue kasi saran
deh. Jangan sampe orang-orang baik diluar sana memandang lo aneh- aneh. Gue
sengaja gulung tikar perbuatan senior jaman dahulu kala karena gue perempuan,
bisa ngerasain perihnya tu bagi perempuan (yang terpaksa jadi psk) tapi lo
laki-laki bro, bisa aja orang berpikir. Pantesan Ahok buka, la dia laki-laki
tahu enaknya aja. Mau lo dibilang begitu. Klo lo masih gak keberatan, ni gue
lanjutin. Trus kata orang “Ahok emang bener-bener mau ngerusak jakarte, terang
aja itukan bukan kotanya”. Kalau lo masih nyantai aja (jeng Risma sambil
menoleh Bro Ahok). Ealaa..loe tidur bro!! Bangun..bangun..balik ke rumah sana.
Jangan tidur di warung burjok donk.
Entah apa yang dipikirkan
oleh Pak Ahok, mengeluarkan ide yang sungguh bukan jalan keluar tapi malah membuat
akar masalah keluar dari kandangnya dan menyebar serta semakin membesar. Saya pribadi prihatin
melihat Jakarta jika pemimpinnya hanya berpikir sepontan dan tidak
menganalisis secara global terlebih dahulu. Walau saya bukan orang Jakarte tapi saya juga cinta
Jakarta karena Jakarta bagian dari Indonesia. Saya sebagai
perempuan sangat mengerti akan ketidakberdayaan perempuan sehingga itu bukan
solusi tapi menjadi lembah hitam dengan semakin tidak dihargai. Bahkan itu bisa
membuat si murah-murah (perempuan-perempuan yang malas bekerja tapi ingin hidup enak) semakin
menjadi-jadi memperdagangkan diri.
Terakhir kita patut berterima
kasih kepada bu Risma, karena telah menjadi contoh bagi pemimpin di negeri ini
dengan keberaniannya menghapuskan dolly dari Surabaya.
Kemaren Miras
Sekarang Lokalisasi
Besok..besok.. bisa
jadi,
Perjudian
SEMOGA TIDAK!!!!
salam knal ja deh mbak
BalasHapus@guru5seni8
penulis di www.kartunet.or.id dan http://hatidanpikiranjernih.blogspot.com
Salam kenal juga mak Tyaseta, saya mau intip webnya^^
HapusSuper sekali tulisannya Ma'
BalasHapusSaya sangat setuju sekali,sedih bin 'gemessss' bgt liat pola pemimpin jkt. Secara tdk langsung tindakannya telah menyakiti hati penduduk aslinya
Iya mak, mgkn suara kita tak cukup sampai didengar tapi mari dg tulisan kita utarakn penolakan
HapusSemoga jangan sampe deh lokalisasi dipusatkan jadi satu, astaghfirullah, itu sama aja memberi kesempatan orang berbuat maksiat :(
BalasHapusIya mb, difasilitasi plus terbaru mau dikasi sertifikasi lagi.miris..
HapusMantapkh....👍👍
BalasHapusMakasi mak^^
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussemoga tidak :( bikin gemes aja ya, maksiat kok dilegalisasi. sy br denger beritanya loh mak
BalasHapusTerbaru psk mau di sertifikasi mak. Na'uzubillah
Hapusmudah2an ini hanya test the water aja yah, ngeri lihat kebijakannya
BalasHapusIya mak..semoga
HapusKilahnya sih, mak, "daripada korupsi". Padahal sama aja perbuatan nggak baik. Kok perbuatan baik dilegalkan? Membandingkan hal yang tidak bisa dibandingkan. Heran juga sama pemikiran seperti ini... Amit-amit deh, mudah-mudahan kepala daerah lain nggak ada yang seperti ini...
BalasHapusralat: "kok perbuatan tidak baik dilegalkan?"
HapusIya mak, padahal sm2 maksiat juga. Semoga tidak terjadi
HapusHufft~ kebijakan apa itu! *geram* #marah
BalasHapusHttp://beautyasti1.blogspot.com
Kebijakan nyeleneh. Semoga tidak jadi dilegalkn
BalasHapus