Minggu, 26 April 2015

Jeng Risma VS Bro Ahok : lokalisasi


Jeng Risma: Bro.. denger-denger loe mau buka lokalisasi di Jakarta ya?
Bro Ahok: Iya jeng, emang napa?
Jeng Risma: sukses yach..(*smile)
Bro Ahok : Lah..ko malah sukses? Bukannya loe malah menutup lokalisasi.
Jeng Risma : iya emang, kan gue sengaja gulung tikar ni. Moga aja loe sukses gulung tikar kayak gue

Bro Ahok: iihh,, gue kan belum buka kok dah di doain tutup sih.
Jeng Risma: Aduh bro,, loe tu gak tahu apa pura-pura gak tahu ya? Di Jakarta kan dulu sudah ada tu yang namanya lokalisasi. Trus ditutup sama Senior loe. Gue orang Surabaya aja tahu. Eh lupa loe kan bukan orang jakarte ya. Pantesan lo gak eman sama tu kota
Bro Ahok : Sebenarnya gue mau buka tu lokalisasi untuk memusatkan aktivitas prostitusi di satu tempat. Biar nggak berceceran kemana-mana gitu atau kayak tren sekarang via online.
Jeng Risma: Hohoho…bisa dibilang ide loe cemerlang. Cemerlang untuk menyuburkan perbuatan maksiat. Gue Tanya nih. Emang loe bisa mastiin dengan pembukaan lokalisasi baru menyelesaikan masalah?. Bisa mastiin prostitusi di area pemukiman warga bisa hilang?. Para psk itu udah semakin dicerdaskan oleh keberadaan internet. Lah..buat apa mereka rempong masuk ke kampong lokalisasi dan harus bayar pajak serta dapat potongan dari murcikari. Mending online lah. Hasil bisa lebih besar dan gak pake target/perhari. Sak mampu ae lagian bisa lebih bebas.
Bro Ahok : Hey jeng, seperti orang mau bab. Kalau nggak dipusatkan pada satu tempat maka bisa berabe dan merusak bukan.
Jeng Risma : Hey..hey.. ini bukan bab yang tiap hari alamiah harus dikeluarkan. Ini sex, bukan masalah dikeluarkan atau tidak tapi ini masalah nafsu. Bab gak perlu nafsu untuk mengeluarkannya tapi kebutuhan  untuk sehat dengan mengeluarkanya. Lah tu sex, control nafsu yang menjadi peran demi tercipta kesehatan. Bukan malah loe buka ladang  nafsu bro. Trus loe panen tuh hiv dan penyakit kelamin lainnya.
Jeng Risma lagi : Kita ni kan sama2 punya kendali ni bro, walau gue gak setinggi lo sih. Tapi gue kasi saran deh. Jangan sampe orang-orang baik diluar sana memandang lo aneh- aneh. Gue sengaja gulung tikar perbuatan senior jaman dahulu kala karena gue perempuan, bisa ngerasain perihnya tu bagi perempuan (yang terpaksa jadi psk) tapi lo laki-laki bro, bisa aja orang berpikir. Pantesan Ahok buka, la dia laki-laki tahu enaknya aja. Mau lo dibilang begitu. Klo lo masih gak keberatan, ni gue lanjutin. Trus kata orang “Ahok emang bener-bener mau ngerusak jakarte, terang aja itukan bukan kotanya”. Kalau lo masih nyantai aja (jeng Risma sambil menoleh Bro Ahok). Ealaa..loe tidur bro!! Bangun..bangun..balik ke rumah sana. Jangan tidur di warung burjok donk.

Entah apa yang dipikirkan oleh Pak Ahok, mengeluarkan ide yang sungguh bukan jalan keluar tapi malah membuat akar masalah keluar dari kandangnya dan menyebar  serta semakin membesar. Saya pribadi prihatin melihat Jakarta jika pemimpinnya hanya berpikir sepontan dan tidak menganalisis secara global terlebih dahulu. Walau saya bukan orang Jakarte tapi saya juga cinta Jakarta karena Jakarta bagian dari Indonesia.  Saya sebagai perempuan sangat mengerti akan ketidakberdayaan perempuan sehingga itu bukan solusi tapi menjadi lembah hitam dengan semakin tidak dihargai. Bahkan itu bisa membuat si murah-murah (perempuan-perempuan yang malas bekerja tapi ingin hidup enak) semakin menjadi-jadi memperdagangkan diri. 
Terakhir kita patut berterima kasih kepada bu Risma, karena telah menjadi contoh bagi pemimpin di negeri ini dengan keberaniannya menghapuskan dolly dari Surabaya.

Kemaren Miras  
Sekarang Lokalisasi 
Besok..besok.. bisa jadi,
Perjudian 

SEMOGA TIDAK!!!!







18 komentar:

  1. salam knal ja deh mbak
    @guru5seni8
    penulis di www.kartunet.or.id dan http://hatidanpikiranjernih.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga mak Tyaseta, saya mau intip webnya^^

      Hapus
  2. Super sekali tulisannya Ma'
    Saya sangat setuju sekali,sedih bin 'gemessss' bgt liat pola pemimpin jkt. Secara tdk langsung tindakannya telah menyakiti hati penduduk aslinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mak, mgkn suara kita tak cukup sampai didengar tapi mari dg tulisan kita utarakn penolakan

      Hapus
  3. Semoga jangan sampe deh lokalisasi dipusatkan jadi satu, astaghfirullah, itu sama aja memberi kesempatan orang berbuat maksiat :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mb, difasilitasi plus terbaru mau dikasi sertifikasi lagi.miris..

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. semoga tidak :( bikin gemes aja ya, maksiat kok dilegalisasi. sy br denger beritanya loh mak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terbaru psk mau di sertifikasi mak. Na'uzubillah

      Hapus
  6. mudah2an ini hanya test the water aja yah, ngeri lihat kebijakannya

    BalasHapus
  7. Kilahnya sih, mak, "daripada korupsi". Padahal sama aja perbuatan nggak baik. Kok perbuatan baik dilegalkan? Membandingkan hal yang tidak bisa dibandingkan. Heran juga sama pemikiran seperti ini... Amit-amit deh, mudah-mudahan kepala daerah lain nggak ada yang seperti ini...

    BalasHapus
    Balasan
    1. ralat: "kok perbuatan tidak baik dilegalkan?"

      Hapus
    2. Iya mak, padahal sm2 maksiat juga. Semoga tidak terjadi

      Hapus
  8. Hufft~ kebijakan apa itu! *geram* #marah

    Http://beautyasti1.blogspot.com

    BalasHapus
  9. Kebijakan nyeleneh. Semoga tidak jadi dilegalkn

    BalasHapus